Sumber Daya
Alam adalah semua bahan yang ditemukkan manusia dalam alam yang dapat dipakai
untuk kepentingan hidupnya.
Sumber daya
alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut:
1. Kemungkinan pemulihannya :
(a) Sumber daya alam yang dapat
diperbarui
Sumber daya alam yang
dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam waktu
yang cepat sehingga tidak habis.
(b) Sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui
Sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung
sangat lambat dalm waktu jutaan atau ratusan juta tahun.
2. Materinnya :
(a) Sumber daya alam organic
Sumber daya alam organic
(hayati), materi atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan.
(b) Sumber daya alam anorganik
(c) Sumber daya alam anorganik, materinya
berupa benda mati, seperti benda padat, cair, dan gas.
3. Habitatnya :
(a) Sumber daya alam terestris
Sumber daya alam
terestris adalah sumber daya yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk
berbagai aktivitas penduduk, sebagai bahan industry dll.
(b) Sumber daya alam akuatik
Sumber daya alam akuatik , sumber
daya alam yang berhubungn dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan
lain lain.
Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya
udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya
tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam
disampaikan pada bagian berikut ini.
1.
Potensi
Sumber Daya Udara
Udara
adalah seluruh gas yang merupakan bagian terbawah dari angkasa. Udara termasuk
sumber daya alam karena memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia.
Lapisan udara yang menyelimuti bumi dinamai atmosfer.
Dalam
Atmosfer terdapat tiga jenis partikel halus dan ringan, yaitu gas (udara
kering), cairan (butiran-butiran air atau awan), dan aerosol (bahan padat
misalnya, debu).
2.
Potensi
Sumber Daya Tanah
Tanah
adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas bahan padat, air, udara, dan
jasad hidup yang secara bersama dapat menjadi tempat tumbuhnya tanaman.
Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum
tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
1)
Tanah
dengan bahan induk vulkanik
Tanah vulkanik terbentuk dari
material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Tanah ini
terbentuk setelah melalui proses pelapukan sangat lama. Biasanya, tanah
vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
Sebaran tanah vulkanik terdapat
di pulau Sumatra sepanjang bukit barisan, pulau jawa kecuali di utara
pegunungan kendeng (bojonegoro), bali, NTB dan NTT kecuali pulai sumba dan
timor.
2)
Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik
Tanah jenis ini bahan induknya bukan hasil aktivitas atau letusan gunung
berapi.
Berikut adalah sebaran tanah dengan bahan induk bukan vulkanik.
a) Sebelah timur dari rangkaian di Sumatra (pegunungan bukit
barisan),Bangka, Belitung,kepulauan riau,dll
b) bagian utara jawa timur (sebelah utara peggunungan kendeng) dan Madura
c) sebagian besar wilayah Sulawesi.
d) bagian kecil dari bali dan NTT (Sumba, timor)
e) Kalimantan dan sebagian besar papua
f) sebagian besar Maluku
3)
Tanah Humus atau organic
Tanah organic merupakan tanah
yang berasal dari sisa-sisa bahan organic, yaitu tumbuhan dan hewan yang
menumpuk pada suatu wilayah. Tanah organic terdiri dari tanah humus dan tanah
gambut.
Tanah humus terbentuk dari hasil
pembusukan bahan-bahan organic. Ciri-ciri: warna kehitaman, mudah basah,
mengandung bahan organic, sangat subur. Manfaatnya sebgai lahan pertanian.
Persebaran tanah humus di
lampung, jawa tengah bagian selatan, Kalimantan selatan dan Sulawesi tenggara.
Tanah gambut adalah tanah yang
proses terbentuknya dari hasil pembusukkan tumbuhan atau bahan organic di
daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa). Ciri-ciri: bersifat asam, unsur
hara rendah sehingga tidak subur.
Persebaran tanah gambut di
pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, seram, papua, pantai
selatan.
3.
Potensi
Sumber Daya Air
Sumber
daya air adalah sumber daya berupa air yang memiliki daya guna atau
berpotensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaannya pada bidang
pertanian, industri, rekreasi, rumah tangga, dan aktivitas lingkungan.
Air
secara terus menerus menjalani sirkulasi dari proses penguapan (evaporasi),
hujan (presipitasi), dan pengaliran (flow).
Siklus Hidrologi adalah suatu proses
persebaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus – menerus.
Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi
tiga macam.
a.
Siklus Pendek (Kecil)
Siklus Pendek (Kecil) terjadi
apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, pada
ketinggian tertentu terjadi kondensasi dan terbentuk awan, kemudian turun
sebagai hujan lalu jatuh ke laut.
b.
Siklus Sedang
Siklus Sedang terjadi apabila
air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, mengkondensasi dibawa
angina, kemudian membentuk awan di atas daratan.
c.
Siklus Panjang (Besar)
Siklus Panjang (Besar) terjadi
apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas kemudian
membentuk Kristal – Kristal es di atas laut, dibawa angina ke daratan
(pegunungan tinggi) jatuh sebagai salju membentuk glester.
Air
di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain air hujan, air danau,
air sungai, dan air tanah.
4.
Potensi
Sumber Daya Hutan
Hutan
dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia, karena hutan menyerap karbondioksida
(CO2) yang banyak terbentuk dari hasil – hasil pembakaran dan
mengeluarkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup
untuk bernapas. Hutan merupakan stabilisator CO2 dan O2 di
udara.
Hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.
1)
Tempat menyimpan air hujan dan kemudian
mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah
tersebut tidak mengalami kekeringan.
2)
Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi
sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
3)
Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena
air hujan tidak langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang
subur.
4)
Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon
dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali.
5)
Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya
penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.
Potensi
sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta
hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas
hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua,
Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan
karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara
itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi
pertanian dan perkebunan.
Selain
hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan
flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di
antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak
ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya
hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki
Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan.
Namun
demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu.
Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan
kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut.
Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan
Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak
dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak
dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa
Barat.
5.
Potensi
Sumber Daya Tambang
Pertambangan
adalah segala kegiatdean manusia yang berhubungan dengan usaha untuk
memanfaatkan barang tambang yang ada di dalam bumi maupun yang terdapat di
permukaan bumi.
Berikut
adalah kenis-jenis pertambangan penting di Indonesia.
v Minyak
Bumi dan Gas
Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak
dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah
dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis
tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan
gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas
jumlahnya.
v Batu
Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang
terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun
yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan
oksigen.
v Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk
menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam,
kimia, dan matulergi.
v Pasir
Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri
logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi
sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah),
Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek
(Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
v Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan.
Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai
141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua
(Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam
(Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan
Bengkulu (Rejang Lebong).
v Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam
pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah
sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau
Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau
Karimun.
v Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri
peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa
ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan
lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
v Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak
digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di
Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang
memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
v Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk
membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang
di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
v Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses
pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya.
Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah
Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan
Selatan). Potensi Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia Belerang
v Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya
tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung
Patuha, Jawa Barat. \
v Marmer
Marmer
terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan
bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam
bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai
rumah, dan lain-lain.
Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di
Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar. m. Yodium Yodium digunakan
sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan,
herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat.
Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang
(Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).
6.
Potensi
Sumber Daya Laut
Potensi
sumber daya laut indonesia antara lain adalah perikanan, hutan mangrove, dan
terumbu karang.
Luas
laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta
km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya.
Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan
tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah,
dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat
dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa
mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan
sumber daya pesisir.
1.
Perikanan
Perikanan merupakan sumber daya
laut terbesar di indonesia. Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, indonesia
merupakan produsen perikanan dunia, selain Cina, Peru, amerika serikat, dan
beberapa negara lainnya. Hasil tangkapan ikan indonesia berpotensi hingga 7,4
ton per tahun dan masih berpotensi naik karena pemanfaatannya baru 70%. Dengan
demikian, negara akan mendapatkan pendapatan yang sangat tinggi dari sektor
perikanan yang diekspor ke luar negeri, apabila dikelola dan dimanfaatkan
dengan bijak.
2.
Hutan Mangrove
Hutan Mangrove Hutan mangrove
(hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut.
Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat
air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove
berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna.
Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang
terkandung di dalam air laut.
3.
Terumbu Karang
Terumbu karang adalah terumbu (batuan
sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan
dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika
ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.