Senin, 25 Januari 2016

Potensi dan Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia




Sumber Daya Alam adalah semua bahan yang ditemukkan manusia dalam alam yang dapat dipakai untuk kepentingan hidupnya.
Sumber daya alam dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa hal berikut:
1.      Kemungkinan pemulihannya :
(a)   Sumber daya alam yang dapat diperbarui
Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber daya yang dapat tersedia kembali dalam waktu yang cepat sehingga tidak habis.
(b)   Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang pembentukannya berlangsung sangat lambat dalm waktu jutaan atau ratusan juta tahun.
2.      Materinnya :
(a)   Sumber daya alam organic 
Sumber daya alam organic (hayati), materi atau bahannya berupa jasad hidup, yaitu tetumbuhan dan hewan.
(b)   Sumber daya alam anorganik
(c)    Sumber daya alam anorganik, materinya berupa benda mati, seperti benda padat, cair, dan gas.
3.      Habitatnya :
(a)   Sumber daya alam terestris
Sumber daya alam terestris adalah sumber daya yang berhubungan dengan tanah sebagai lahan untuk berbagai aktivitas penduduk, sebagai bahan industry dll.
(b)   Sumber daya alam akuatik
Sumber daya alam akuatik , sumber daya alam yang berhubungn dengan laut, sungai, danau, air tanah, air hujan, dan lain lain.

Sumber daya alam di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi sumber daya udara, sumber daya tanah, sumber daya air, sumber daya hutan, sumber daya tambang dan sumber daya laut. Gambaran tentang setiap sumber daya alam disampaikan pada bagian berikut ini.
1.      Potensi Sumber Daya Udara
   Udara adalah seluruh gas yang merupakan bagian terbawah dari angkasa. Udara termasuk sumber daya alam karena memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia. Lapisan udara yang menyelimuti bumi dinamai atmosfer.
   Dalam Atmosfer terdapat tiga jenis partikel halus dan ringan, yaitu gas (udara kering), cairan (butiran-butiran air atau awan), dan aerosol (bahan padat misalnya, debu).
2.      Potensi Sumber Daya Tanah
  Tanah adalah lapisan terluar bumi yang terdiri atas bahan padat, air, udara, dan jasad hidup yang secara bersama dapat menjadi tempat tumbuhnya tanaman.
  Berdasarkan sifat batuan induknya, secara umum tanah di Indonesia dapat dibedakan menjadi:
1)       Tanah dengan bahan induk vulkanik
   Tanah vulkanik terbentuk dari material vulkanik yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus. Tanah ini terbentuk setelah melalui proses pelapukan sangat lama. Biasanya, tanah vulkanik lebih subur dibandingkan dengan jenis tanah lainnya.
   Sebaran tanah vulkanik terdapat di pulau Sumatra sepanjang bukit barisan, pulau jawa kecuali di utara pegunungan kendeng (bojonegoro), bali, NTB dan NTT kecuali pulai sumba dan timor.
2)      Tanah dengan bahan induk bukan vulkanik
Tanah jenis ini bahan induknya bukan hasil aktivitas atau letusan gunung berapi.
Berikut adalah sebaran tanah dengan bahan induk bukan vulkanik.
a) Sebelah timur dari rangkaian di Sumatra (pegunungan bukit barisan),Bangka,            Belitung,kepulauan riau,dll
b) bagian utara jawa timur (sebelah utara peggunungan kendeng) dan Madura
c) sebagian besar wilayah Sulawesi.
d) bagian kecil dari bali dan NTT (Sumba, timor)
e) Kalimantan dan sebagian besar papua
f) sebagian besar Maluku
3)      Tanah Humus atau organic
   Tanah organic merupakan tanah yang berasal dari sisa-sisa bahan organic, yaitu tumbuhan dan hewan yang menumpuk pada suatu wilayah. Tanah organic terdiri dari tanah humus dan tanah gambut.
   Tanah humus terbentuk dari hasil pembusukan bahan-bahan organic. Ciri-ciri: warna kehitaman, mudah basah, mengandung bahan organic, sangat subur. Manfaatnya sebgai lahan pertanian.
   Persebaran tanah humus di lampung, jawa tengah bagian selatan, Kalimantan selatan dan Sulawesi tenggara.
   Tanah gambut adalah tanah yang proses terbentuknya dari hasil pembusukkan tumbuhan atau bahan organic di daerah yang selalu tergenang air (rawa-rawa). Ciri-ciri: bersifat asam, unsur hara rendah sehingga tidak subur.
   Persebaran tanah gambut di pantai timur Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Halmahera, seram, papua, pantai selatan.
3.      Potensi Sumber Daya Air
   Sumber daya air adalah sumber daya berupa air yang memiliki daya guna atau berpotensial bagi manusia. Kegunaan air meliputi penggunaannya pada bidang pertanian, industri, rekreasi, rumah tangga, dan aktivitas lingkungan.
  Air secara terus menerus menjalani sirkulasi dari proses penguapan (evaporasi), hujan (presipitasi), dan pengaliran (flow).
Siklus Hidrologi adalah suatu proses persebaran atau daur ulang air yang berurutan secara terus – menerus.
Siklus Hidrologi dapat dibedakan menjadi tiga macam.
a.       Siklus Pendek (Kecil)
    Siklus Pendek (Kecil) terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, pada ketinggian tertentu terjadi kondensasi dan terbentuk awan, kemudian turun sebagai hujan lalu jatuh ke laut.
b.      Siklus Sedang
   Siklus Sedang terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas, mengkondensasi dibawa angina, kemudian membentuk awan di atas daratan.
c.       Siklus Panjang (Besar)
   Siklus Panjang (Besar) terjadi apabila air laut yang terkena sinar matahari menguap menjadi gas kemudian membentuk Kristal – Kristal es di atas laut, dibawa angina ke daratan (pegunungan tinggi) jatuh sebagai salju membentuk glester.
  Air di Indonesia tersedia dalam berbagai bentuk, antara lain air hujan, air danau, air sungai, dan air tanah.

4.      Potensi Sumber Daya Hutan
   Hutan dapat dikatakan sebagai paru-paru dunia, karena hutan menyerap karbondioksida (CO2) yang banyak terbentuk dari hasil – hasil pembakaran dan mengeluarkan oksigen (O2) yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk bernapas. Hutan merupakan stabilisator CO2 dan O2 di udara.
   Hutan memiliki banyak manfaat atau fungsi, yaitu seperti berikut.
1)      Tempat menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungai-sungai dan danau hingga pada musim kemarau daerah tersebut tidak mengalami kekeringan.
2)      Tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat ini maupun pada masa yang akan datang.
3)      Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah yang mengakibatkan kikisan tanah-tanah yang subur.
4)      Menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi jadi lebih terkendali.
5)      Sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya penduduk sekitar hutan dari produk yang dihasilkannya.
   Potensi sumber daya hutan di wilayah Indonesia sangat besar, yaitu mencapai 99,6 juta hektar atau 52,3% dari seluruh luas wilayah Indonesia (Kemenhut, 2011). Luas hutan yang besar tersebut saat ini masih dapat dijumpai di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Di Jawa, luas hutan telah mengalami banyak penurunan karena terjadi alih fungsi untuk pertanian dan permukiman penduduk. Sementara itu, di Sumatra dan Kalimantan banyak dijumpai alih fungsi hutan menjadi pertanian dan perkebunan.
   Selain hutannya yang sangat luas, hutan Indonesia juga menyimpan beragam kekayaan flora dan fauna atau keanekaragaman hayati yang sangat besar. Bahkan, banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya ditemukan di Indonesia, tidak ada ditemukan di tempat lainnya Hasil hutan sebagai salah satu potensi sumber daya hutan, sebenarnya tidak hanya sekadar kayu. Hutan tropis yang dimiliki Indonesia juga menghasilkan beragam buah-buahan dan tumbuhan obat-obatan.
   Namun demikian, hasil hutan yang banyak dikenal penduduk adalah sebagai sumber kayu. Setidaknya terdapat 4 ribu jenis kayu yang 267 jenis di antaranya merupakan kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Secara umum, jenis-jenis kayu dan sebarannya adalah sebagai berikut. Kayu meranti, keruing, agathis dihasilkan terutama di Sulawesi, Papua, dan Kalimantan. Kayu jati banyak dihasilkan terutama di Jawa Tengah. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Barat dan Sumatra Utara. Kayu cendana banyak dihasilkan di NTT. Kayu akasia dan rasamala banyak dihasilkan di Jawa Barat. 


5.      Potensi Sumber Daya Tambang
   Pertambangan adalah segala kegiatdean manusia yang berhubungan dengan usaha untuk memanfaatkan barang tambang yang ada di dalam bumi maupun yang terdapat di permukaan bumi.
   Berikut adalah kenis-jenis pertambangan penting di Indonesia.
v  Minyak Bumi dan Gas
  Minyak bumi dan gas merupakan sumber energi utama yang saat ini banyak dipakai untuk keperluan industri, tranportasi, dan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan sumber energi alternatif, misalnya bioenergi dari beberapa jenis tumbuhan dan sumber energi lainnya, seperti energi matahari, angin, dan gelombang. Namun, produksi energi dari sumber energi alternatif masih terbatas jumlahnya.
v  Batu Bara
Batu bara adalah batuan sedimen yang terbentuk dari sisa tumbuhan yang telah mati dan mengendap selama jutaan tahun yang lalu. Unsur-unsur yang menyusunnya terutama adalah karbon, hidrogen, dan oksigen.
v  Bauksit
Bauksit adalah sumber bijih utama untuk menghasilkan aluminium. Bauksit bermanfaat untuk industri keramik, logam, kimia, dan matulergi.
v  Pasir Besi
Pasir besi dimanfaatkan untuk industri logam besi dan industri semen. Aktivitas penambangan pasir besi sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia dapat ditemukan di Cilacap (Jawa Tengah), Sumatra, Lombok, Yogyakarta, Gunung Tegak (Lampung), Pegunungan Verbeek (Sulawesi Selatan), dan Pulau Sebuku (Kalimantan Selatan).
v  Emas
Emas umumnya dimanfaatkan untuk perhiasan. Berdasarkan data Tekmira ESDM, produksi emas Indonesia pada tahun 2003 mencapai 141.019 ton. Emas ditambang di Jawa Barat (Cikotok dan Pongkor), Papua (Freeport, Timika), Kalimantan Barat (Sambas), Nanggroe Aceh Darussalam (Meulaboh), Sulawesi Utara (Bolaang Mongondow, Minahasa), Riau (Logos), dan Bengkulu (Rejang Lebong).
v  Timah
Timah dimanfaatkan sebagai bahan baku logam pelapis, solder, cendera mata, dan lain-lain. Aktivitas penambangan timah sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia terdapat di Sungai Liat (Pulau Bangka), Manggara (Pulau Belitung), dan Dabo (Pulau Singkep) serta Pulau Karimun.
v  Tembaga
Tembaga banyak dimanfaatkan dalam industri peralatan listrik, industri konstruksi, pesawat terbang, kapal laut, atap, pipa ledeng, dekorasi rumah, mesin-mesin pertanian, pengatur suhu ruangan, dan lain-lain. Aktivitas penambangan tembaga terdapat di Papua oleh PT. Freeport.
v  Nikel
Nikel adalah bahan paduan logam yang banyak digunakan pada industri logam. Nikel sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Soroako, Sulawesi Tenggara. Daerah lain yang memiliki potensi nikel adalah Papua dan Maluku.
v  Aspal
Aspal digunakan sebagai bahan utama untuk membuat jalan. Aspal sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.
v  Mangan
Mangan banyak digunakan untuk proses pembuatan besi baja, pembuatan baterai kering, keramik, gelas, dan sebagainya. Mangan sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di daerah Tasikmalaya (Jawa Barat), Kiripan (Yogyakarta), dan Martapura (Kalimantan Selatan). Potensi Sumber Daya Alam Tambang di Indonesia Belerang
v  Belerang
Belerang sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia banyak ditemukan di Gunung Welirang, Jawa Timur dan Gunung Patuha, Jawa Barat. \
v  Marmer
   Marmer terbentuk dari proses malihan batu gamping atau batu kapur. Suhu dan tekanan bekerja pada batu gamping karena adanya tenaga endogen atau tenaga dari dalam bumi. Marmer banyak digunakan untuk seni pahat, patung, meja, dinding, lantai rumah, dan lain-lain.
   Marmer sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Tulungagung (Jawa Timur), Lampung, dan Makassar. m. Yodium Yodium digunakan sebagai bahan baku utama untuk larutan obat dalam alkohol, kesehatan, herbisida, industri desinfektan, serta digunakan dalam garam agar lebih sehat. Yodium sebagai potensi sumber daya tambang di Indonesia ditambang di Semarang (Jawa Tengah) dan Mojokerto (Jawa Timur).

6.      Potensi Sumber Daya Laut

   Potensi sumber daya laut indonesia antara lain adalah perikanan, hutan mangrove, dan terumbu karang.
   Luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas wilayah Indonesia, yaitu 5,8 juta km2. Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut dikenal dengan sumber daya pesisir.
1.       Perikanan
   Perikanan merupakan sumber daya laut terbesar di indonesia. Berdasarkan laporan FAO Year Book 2009, indonesia merupakan produsen perikanan dunia, selain Cina, Peru, amerika serikat, dan beberapa negara lainnya. Hasil tangkapan ikan indonesia berpotensi hingga 7,4 ton per tahun dan masih berpotensi naik karena pemanfaatannya baru 70%. Dengan demikian, negara akan mendapatkan pendapatan yang sangat tinggi dari sektor perikanan yang diekspor ke luar negeri, apabila dikelola dan dimanfaatkan dengan bijak.
2.       Hutan Mangrove
   Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
3.       Terumbu Karang
   Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.