Senin, 30 November 2015

Asal-usul Penduduk Indonesia



Paul dan Fritz Sarasin (Basri, 2011) mengemukakan bahwa asal dan usul dari penduduk asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini pada awalnya mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial. Namun, setelah periode es berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh lautan yaitu laut China Selatan dan laut Jawa. Akibatnya, daratan yang tadinya bersatu kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia. Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di daerah pesisir.

Keturunan dari ras yang mendiami Asia bagian tenggara tadi dikenal sebagai orang-orang Vedda yang dikelompokkan sebagai “negrito/negroid”. Ciri fisik orang Vedda hampir sama dengan penduduk asli Australia (Aborigin), sehingga Koentjaraningrat (seorang ahli Antropologi Indonesia) menyebut orang Vedda sebagai Austro-Melanosoid.
Orang Vedda kemudian menyebar ke timur dan mendiami wilayah Papua, Sulawesi Selatan, Kai, Seram, Timor Barat, Flores Barat, dan terus ke timur sampai Kepulauan Melanesia. Walaupun umumnya ke timur, tapi sebagian ada juga yang menyebar ke arah barat dan menghuni Pulau Sumatra. Orang Vedda di Sumatra mengembangkan kapak genggam dan suka memakan kerang-kerangan. Buktinya adalah adanya fosil kulit kerang di dekat Langsa (Aceh), Sumatra Utara, Pahang, Kedah dan Perak di Malaysia.

Ciri Fisik Orang VeddaBukti penggunaan kapak genggam sebenarnya tidak hanya ditemukan di Sumatra tetapi juga pada gua-gua yang ada di Pulau Jawa. Beberapa gua di Jawa yang menyimpan bukti penggunaan kapak genggam adalah gua Petruruh (Tulungagung), Gua Sodong (Besuki). Gua Sampung (Ponorogo). Bahkan, kapak genggam juga ditemukan hingga Vietnam Utara, sehingga Koentjaraningrat berpendapat bahwa telah terjadi perpindahan Austro Melanosoid dari wilayah timur ke wilayah barat Nusantara, dari Jawa ke Sumatra, Semenanjung Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Dalam perkembangannya, ternyata ada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa asal & usul sebelum bangsa Vedda mendiami wilayah Nusantara, terdapat orang-orang asli yang lebih dulu tinggal seperti orang kubu di Sumatra dan orang Toala di Sulawesi. Karena itu, orang Vedda sendiri dianggap pendatang atau imigran pertama yang datang ke pulau-pulau di Nusantara yang sudah berpenghuni.

Setelah kedatangan orang Vedda ke Nusantara, kemudian disusul oleh kedatangan dua gelombang besar manusia yang dikenal sebagai Proto Melayu dan Deutero Melayu. Proto Melayu dianggap sebagai kelompok melayu Polinesia yang bermigrasi dari wilayah Cina Selatan (sekarang menjadi Provinsi Yunan) melewati Indochina dan Siam kemudian masuk ke pulau-pulau di Nusantara. Peristiwa tersebut terjadi sekitar 3000 tahun sebelum masehi (SM). Saat ini Proto Melayu dianggap mencakup Gayo dan Alas di Sumatra Utara dan Toraja di Sulawesi.

Proto-Melayu bermigrasi ke wilayah Nusantara melalui dua jalur yaitu jalur barat dan timur. Jalur barat dilalui oleh mereka yang berasal dari Yunan (Cina Bagian Selatan).

Mereka bermigrasi lewat jalur darat degan rute atau jalur sebagai berikut: Pertama masuk ke Indochina, kemudian masuk ke Siam, Semenanjung Melayu, Sumatra dan akhirnya menyebar ke seluruh Nusantara. Peristiwa rersebut ditaksir sekitar 11.000 – 2.000 SM.

Sebagian Proto Melayu mengambil jalur timur dan berasal dari Kepulauan Ryukyu Jepang. Dari sana mereka mengarungi lautan menuju Taiwan, Filipina, Sangir, dan Masuk ke Sulawesi Selatan. Bukti dari perpindahan tersebut adalah adanya suku Toala Proto-Melayu.

Bangsa Proto-Melayu membawa perkakas dari batu berupa kapak persegi dan kapak lonjong. Kapak persegi dibawa oleh Bangsa Proto-Melayu yang pindah melalui jalur barat, sedangkan kapak lonjong oleh bangsa Proto-Melayu yang pindah melalui jalur timur.
Gelombang kedatangan berikutnya ke wilayah Nusantara adalah Deutero Melayu yang berasal dari Indochina bagian utara. Kedatangan Deutero-Melayu mendesak keberadaan Proto-Melayu ke arah pedalaman sekitar tahun 300 – 200 SM.

Mereka memperkenalkan perkakas dan senjata yang terbuat dari besi atau logam. Mereka telah melakukan kegiatan bercocok tanam dan menggunakan perahu bercadik.
Padi yang banyak ditanam di Indonesia saat ini juga dibawa oleh Deutero-Melayu dari wilayah Assam Utara atau Birma Utara. Dari sana padi dibawa melalui jalur lembah Sungai Yang-tze di wilayah Cina Selatan, terus ke selatan sampai di Jawa.

Bangsa Deutero-Melayu mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih maju. Karena itu, mereka berkembang menjadi suku-suku yang ada sampai saat ini seperti Melayu, Minang, Jawa, Bugis, dan lain-lain. Dalam perkembangan selanjutnya, Proto-Melayu dan Deutero Melayu berbaur, sehingga sulit dibedakan. Diperkirakan Gayo dan Alas di Sumatra serta Toraja di Sulawesi mewakili Proto-Melayu. Selain ketiga suku tersebut (kecuali Papua) dimasukkan ke dalam kategori
Deutero-Melayu. Walaupun demikian, nenek moyang bangsa Indonesia dapat dikatakan serumpun yaitu keturunan dari penduduk asli dan dua gelombang migrasi dari utara.


Serumpunnya kategori ras-ras yang mendiami kepulauan Nusantara juga dapat dibuktikan melalui kajian linguistik. Hampir 170 bahasa yang dipakai di penjuru kepulauan Nusantara termasuk ke dalam kelompok Austronesia dengan sub linguistik Melayu-Polinesia. Sub Melayu-Polinesia ini kemudian terpecah lagi menjadi dua : kelompok pertama terdiri atas bahasa yang berkembang di pedalaman Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi; kelompok kedua terdiri atas bahasa yang berkembang di Batak, Melayu standar, Jawa dan Bali. Bahasa kelompok kedua ini datang lama setelah yang pertama. Selain kedua kelompok tersebut, perlu dilakukan kajian atas susunan bahasa lain yaitu Papua dan Halmahera Utara.




Zaman Praaksara




Zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia s ebelum m engenal tulisan. Praaksara berasal dari dua kata, yaitu pra yang artinya sebelum dan aksara yang berarti tulisan. Praaksara disebut juga nirleka, nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan.
Batas antara zaman Praaksara dengan zaman sejarah adalah mulai adanya tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa Praaksara adalah zaman sebelum ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan. Berakhirnya zaman Praaksara atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut. Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah Gambar berikut: Hubungan zaman praaksara dan zaman sejarah Sumber informasi zaman praaksaraSumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman praaksara:
1. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Contoh fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
2. Artefak yaitu peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logamGambar artefak dari batu Pembabakan zaman praaksara
1.  Pembabakan Zaman Praaksara berdasarkan Geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. Zaman-zaman tersebut merupakan periodisasi atau pembabakan Praaksara yang terdiri dari:
a.   ARKAEKUM/zaman tertua
Zaman ini berlangsung kira-kira 2500 juta tahun, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan. Dari penjelasan ini tentu Anda ingin bertanya kapan muncul kehidupan? Untuk itu simak uraian berikutnya.

b.  PALEOZOIKUM/zaman primer atau zaman hidup tua
Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikro organisme, ikan, ampibi, reptil dan binatang yang tidak bertulang punggung. Untuk lebih mengenal bintang-binatang tersebut amatilah gambar berikut ini.

c.   MESOZOIKUM/zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan
Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan ijenis reptil mencapai tingkat yang terbesar sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil. Amati gambar berikut:Setelah berakhirnya zaman sekunder ini, maka muncul kehidupan yang lain yaitu jenis burung dan binatang menyusui yang masih rendah sekali tingkatannya. Sedangkan jenis reptilnya mengalami kepunahan. Selanjutnya berlangsunglah zaman hidup barud.  NEOZOIKUM/zaman hidup baru
Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1)  Tersier/zaman ketiga
Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.

2)  Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen





Lembaga Sosial



Lembaga social adalah keseluruhan dari system norma yang terbentuk berdasarkan tujuan dan fungsi tertentu dalam masyarakat. Ciri-ciri dari lembaga sosial adalah sebagai berikut:
1.       Merupakan system pola pemikiran dan pola perilaku yang tersusun secara terstruktur
2.       Mencakup seluruh kebutuhan dasar manusia
3.       Merupakan cara bertindak yang mengikat
4.       Memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu
5.       Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu
6.       Mempunyai alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan
7.       Memiliki lambang atau symbol sebagai ciri khasnya
8.       Mempunyai tradisi tertulis maupun tidak tertulis
Penggolongan lembaga sosial adalah sebagai berikut:
1.       Berdasarkan pengembangannya
a.       Crescive institutions adalah lembaga social yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat
b.      Enected institutions adalah lembaga social yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu
2.       Berdasarkan system nilai yang diterima masyarakat
a.       Basic institutions adalah lembaga social yang sangat penting  untuk memelihara  dan mempertahankan tata tertib dalam  masyarakat.
b.      Subsidiary institutions adalah lembaga yang dianggap kurang penting
3.       Berdasarkaan sudut penerimaan masyarakat
a.       Approved institutions adalah lembaga social yang diterima masyarakat
b.      Unsanctioned institutions adalah lembaga social yang ditolak masyarakat.
4.       Berdasarkan factor penyebarannya
a.       General institutions adalah lembaga social yang dikenal hamper seluruh masyarakat dunia.
b.      Restricted institutions adalah lembaga social yang kurang dikenal dan hanya dianut oleh masyaraat tertentu.
5.       Berdasarkan fungsinya
a.       Cooperative institutions adalah lembaga social yang  menghimpun pola serta tata cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga
b.      Regulative institutions adalah lembaga social yang bertujuan mengawasi adat istiadat yang tidak termasuk bagian mutlak dari lembaga itu sendiri
Jenis-jenis lembaga sosial adalah sebagai berikut:
1.       Lembaga Keluarga
a.       Pengertian
Keluarga merupakan satuan social yang paling dasar dan terkecil dalam masyarakat. Para ahli merumuskan pengertian atau definisi keluarga sebagai berikut:
1)      A.M Rose
Keluarga adalah kelompok social terdiri atas dua orang atau lebih yang memperikat darah, perkawinan atau adopsi.
2)      Francis F. Merill
Keluarga adalah kelompok social kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Hubungan social di antara anggota keluarga relative tetap didasarkan atas ikatan dari perkawinan atau adopsi.
b.      Fungsi
a.       Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi sebagai sarana reproduksi atau sarana untuk mengembangkan dan melanjutkan keturunan manusia di muka bumi ini secara sah.
b.      Fungsi protektif atau perlindungan
Keluarga dapat menjalankan fungsi protektif atau fungsi memberikan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga.
c.       Fungsi ekonomi       
Fungsi ekonomi keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaanya serta penggunaannya.
d.      Fungsi  edukatif
Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang  pertama bagi anak.
e.      Fungsi sosialisasi
Anak memperoleh sosialisasi yang pertama di lingkungan keluarganya. Orang tuanya mempersiapkan dia untuk  menjadi anggota masyarakat yang baik.
f.        Fungsi afeksional
g.       Pada saat anak masih kecil, ia dapat merasakan dan menangkap suasana perasaan yang meliputi orangtuanya pada saat anak berkomunikasi dengan orang tuanya.
h.      Fungsi Religius
Keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama.
i.         Fungsi rekreatif
Keluarga menciptakan suasana keluarga yang akrab, ramah, dan hangat diantara anggota – anggotanya.
j.        Fungsi pengendalian social
Keluarga dapat melakukan upaya preventif dan kuratif, seperti mengingatkan, menyadarkan ataupun menghukum anggota yang telah melakukan perilaku menyimpang atau meanggar nilai dan norma keluarga dan masyarakat
c.       Struktur Keluarga
Struktur  atau susunan keluarga terbentuk karena adanya  penambahan keluarga. Masyarakat Indonesia mengenal beberapa sistem susunan keluarga yaitu:
1)      Unilateral
Unilateral adalah suatu susunan keluarga yang menarik garis keturunan dari satu garis keturunan saja. Ada dua macam susunan keluarga yaitu:
a)      Patrilineal, yaitu sususnan keluarga yang menarik garis keturunan hanya dari pihak ayah atau pihak laki-laki.
b)      Matrilineal, yaitu sususnan keluarga yang menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu (wanita).
2)      Bilateral
Bilateral disebut juga parental adalah susunan keluarga yang  menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, yaitu ayah dan ibu.
3)      Double Unilateral
Double Unilateral adalah susunan keluarga yang menarik garis keturunan dari kedua macam susunan kekerabatn sepihak (unilateral).

2.       Lembaga Agama
Lembaga keagamaan adalah organisasi yang dibentuk oleh umat beragama dengan maksud untuk memajukan kepentingan keagamaan umat yang bersangkutan di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas hidup keagamaan masing-masing umat beragama. Fungsi – fungsi lembaga agama, yaitu:
a.       Tempat untuk membahas  dan menyelesaikan segala masalah yang menyangkut keagamaan.
b.      Memeihara dan meningkatkan kualitas kehidupan beragama umat yang bersangkutan.
c.       Memelihara dan meningkatkan kerukunan hidup antar umat yang bersangkutan.
d.      Mewakili umat dalam berdialog dan mengembangkan sikap saling menghormati.
e.      Menyalurkan aspirasi umat kepada pemerintah dan menyebarluaskan kebijakan pemerintah kepada umat.
f.        Wahana silaturrahmi yang dapat menumbuhkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.
3.       Lembaga Ekonomi
Lembaga ekonomi merupakan lembaga yang mempunyai kegiatan dalam bidang ekonomi demi terpenuhinya kebutuhan masyarakat pada umumnya.
Tujuan lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok untuk kelangsungan hidup masyarakat.
Lembaga ekonomi  tidak terlepas dari kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.
a.       Kegiatan produksi
Kegiatan produksi adalah kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk membuat suatu barang/menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan.
b.      Kegiatan distribusi
Kegiatan distribusi adalah kegiatan untuk menyampaikan/menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen, bagi secara langsung maupun secara tidak langsung.
c.       Kegiatan konsumsi
Kegiatan konsumsi adalah kegiatan manusia untuk menggunakan tau menghabiskan barang/jasa atau memakai guna barang jasa untuk memenuhi kebutuhan.
        Peranan lembaga ekonomi adalah sebagai berikut:
a.       Memberi pedoman untuk mendapatkan bahan pangan
b.      Memberi pedoman untuk melaksanakan pertukaran
c.       Memberi pedoman tentang harga jual beli barang
d.      Memberi pedoman untuk menggunakan tenaga kerja
e.      Memberi pedoman tentang cara pengupahan
f.        Mengatur perilaku manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam.
4.       Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah lembaga atau tempat berlangsungnya proses pendidikan yang dlakukan dengan tujuan  untuk mengubah tingkah laku individu kea rah yang lebih baik melalui interaksi dengan lingkungan sekitar.
Fungsi lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:
a.       Memberikan persiapan bagi peranan – peranan pekerjaan
b.      Bertindak sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan
c.       Memperkenalkan kepada individu – individu tentang berbagai peranan dalam masyarakat
d.      Mempersiapkan para individu dengan berbagai peranan social yang dikehendaki
e.      Memberi landasan bagi penilaian dan pemahaman status relative
f.        Meningkatkan kemajuan melalui keikutsertaan dalam riset ilmiah
g.       Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan social
           Lembaga pendidikan memiliki fungsi manifest dan laten.
    Fungsi Manifes:
1)      Membantu seseorang untuk mencari nafkah
2)      kebudayaan dengan cara mewariskannya dari satu generasi ke generasi Melestarikan berikutnya
3)      Meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri pada seseorang melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
4)      Menciptakan warga Negara yang patriotic melalui pelajaran yang menggambarkan kejayaan bangsa
5)      Menunjang integrasi antar ras ataupun suku bangsa yang berbeda
    Fungsi Laten:
1)      Memupuk keremajaan atau penguluran / perpanjangan masa ketidakdewasaan
2)      Mengurangi pengendalian atau pengawasan orang tua
3)      Mempertahankan kelas social
4)      Memupuk perbedaan pendapat

5.       Lembaga Kebudayaan
Lembaga budaya adalah lembaga public dalam suatu Negara yang berperan dalam pengembangan budaya, ilmu pengetahuan, lingkungan, seni, dan pendidikan pada masyarakat yang ada pada suatu daerah atau Negara.
Unsur – unsur kebudayaan dikenal sebagai tujuh universal, yaitu:
a.       Bahasa
b.      System pengetahuan
c.       Organisasi sosial
d.      System peralatan hidup dan teknologi
e.      System ekonomi dan mata pencaharian
f.        System religi
g.       Kesenian

6.       Lembaga Politik
Politik adalah semua usaha dan aktivitas manusia dalam rangka memperoleh, menjalanka, dan mempertahankan kekuasaan dalam kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintah Negara. Lembaga berfungsi mengatur semua aktivitas politik dalam masyarakat atau Negara.
Fungsi lembaga pemerintah adalah sebagai berikut:
a.       Membangun norma melalui undang – undang yang disampaikan oleh badan-badan legislative
b.      Melaksanakan undang-undang yang telah disetujui
c.       Menyelesaikan konflik yang terjadi diantara para anggota masyarakat
d.      Menyelenggarakan pelayanan-pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan lainnya
e.      Melindungi para warga Negara dari serangan bangsa-bangsa lain dan memelihara kesiapsiagaan menghadapi bahaya.